Bumi masih jelas berotasi.
Mentari masih menampakkan rona kehangatannya dari ufuk timur.
Air laut masih menyapu bibir pantai.
Bulan, bintang, dan planet masih bergerak sesuai lintasannya.
Dunia ini masih indah, seburuk apapun keadaanmu. Dunia ini masih terang, segelap apapun kondisimu. Dan dunia ini masih berwarna, sekelam apapun kisahmu.
Setiap perkenalan pastilah beralasan, syukurilah setiap perkenalan yang mungkin mampu membuatmu tersenyum tak beralasan saat kali pertama Tuhan memperkenalkanmu dengannya. Dari situ Tuhan mengajarkanmu tentang menghargai arti sebuah pertemuan.
Tapi ingat, pertemuan diciptakan selalu berpasangan dengan perpisahan. Saat perpisahan datang rasanya pasti sangat memilukan, mungkin kau sampai menangis berderai-derai merasakan pahitnya sebuah perpisahan. Hatimu seperti di remas-remas
oleh keadaan, tapi dengan seperti itu kau diajarkan bagaimana menghargai sebuah keputusan dan menghargai sebuah pilihan untuk mengikhlaskan.
Sakit memang, menghadapi kenyataan sebuah perpisahan. Kau masih harus berdebat dengan hati dan pikiran yang belum mampu sejalan, kenangan yang masih berserakan di pikiranmu, dan hatimu yang masih perih merasakan sayatan luka.
Tapi, percayalah Tuhan mempertemukanmu dengan orang yang salah sebelum engkau dipantaskan bertemu dengan orang yang benar. Buka pintu maaf se luas-luasnya untuk orang yang telah menggores hatimu, bagaimanapun kau tidak bisa hidup selamanya dengan rasa sakit karena tidak mampu memaafkan. Lapangkan hatimu se lapang-lapangnya, ada rencana besar setelahnya. Tetaplah berlaku baik pada siapapun, karena sebuah kebaikan hanya akan dibalas dengan kebaikan pula.
Nikmati dunia yang begitu indah ini. Jangan terpuruk meratapi kisah yang tidak mampu kembali kau rajut. Cukup banyak bersyukur setelah itu kau akan dipertemukan dengan seseorang yang memang kau cari ini. Jika tidak, kau yang akan ditemukan oleh orang baik yang selama ini mencarimu.
Jangan pernah lupa untuk besyukur dan bahagia.
salam sayang
ZA
Mentari masih menampakkan rona kehangatannya dari ufuk timur.
Air laut masih menyapu bibir pantai.
Bulan, bintang, dan planet masih bergerak sesuai lintasannya.
Dunia ini masih indah, seburuk apapun keadaanmu. Dunia ini masih terang, segelap apapun kondisimu. Dan dunia ini masih berwarna, sekelam apapun kisahmu.
Setiap perkenalan pastilah beralasan, syukurilah setiap perkenalan yang mungkin mampu membuatmu tersenyum tak beralasan saat kali pertama Tuhan memperkenalkanmu dengannya. Dari situ Tuhan mengajarkanmu tentang menghargai arti sebuah pertemuan.
Tapi ingat, pertemuan diciptakan selalu berpasangan dengan perpisahan. Saat perpisahan datang rasanya pasti sangat memilukan, mungkin kau sampai menangis berderai-derai merasakan pahitnya sebuah perpisahan. Hatimu seperti di remas-remas
oleh keadaan, tapi dengan seperti itu kau diajarkan bagaimana menghargai sebuah keputusan dan menghargai sebuah pilihan untuk mengikhlaskan.
Sakit memang, menghadapi kenyataan sebuah perpisahan. Kau masih harus berdebat dengan hati dan pikiran yang belum mampu sejalan, kenangan yang masih berserakan di pikiranmu, dan hatimu yang masih perih merasakan sayatan luka.
Tapi, percayalah Tuhan mempertemukanmu dengan orang yang salah sebelum engkau dipantaskan bertemu dengan orang yang benar. Buka pintu maaf se luas-luasnya untuk orang yang telah menggores hatimu, bagaimanapun kau tidak bisa hidup selamanya dengan rasa sakit karena tidak mampu memaafkan. Lapangkan hatimu se lapang-lapangnya, ada rencana besar setelahnya. Tetaplah berlaku baik pada siapapun, karena sebuah kebaikan hanya akan dibalas dengan kebaikan pula.
Nikmati dunia yang begitu indah ini. Jangan terpuruk meratapi kisah yang tidak mampu kembali kau rajut. Cukup banyak bersyukur setelah itu kau akan dipertemukan dengan seseorang yang memang kau cari ini. Jika tidak, kau yang akan ditemukan oleh orang baik yang selama ini mencarimu.
Jangan pernah lupa untuk besyukur dan bahagia.
salam sayang
ZA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar